Pra Kata
Saya punya seorang teman bernama Kang +Suratno Kenthus. Seorang
blogger asli Gandrung, Cilacap. Suatu hari dia bertanya; “Mana puisi-puisimu
tentang elektronika?”. Aku pun menjawab; “Tunggu saja kang, pasti segera dapat
dibaca”. Maklumlah, blogger yang satu ini punya hobi utak-atik barang yang
berbau listrik dan elektronika, dan dituangkan di blogelektronikadi.blogspot.com,
sekaligus sebagai ruang kerjanya.
Saya bukan seorang penyair. Bukan pula seorang
sastrawan. Sekali lagi, bukan sama sekali. Saya hanya pecinta kata-kata. Merangkainya,
lalu ku susun dalam bentuk puisi. Itu pun yang berkait dengan sosial humaniora.
Memenuhi tantangan kang Suratno Kenthus (tapi saya percaya orangnya tidak
kementhus) adalah hal yang baru. Sekaligus sangat kesulitan menyusuk kata-kata
menjadi sebentuk puisi dengan tema eksak semacam listrik, solder, ataupun
resistor (karena, dalam sejarah pelajaran matematika, saya selalu mendapat
nilai dua).
Lalu saya bertanya pada Mba Wikipedia. Bertemulah saya
dengan Georg Simon Ohm (saya yakin Kang Suratno Kenthus paham betul tokoh yang
satu ini). Ya, menurut Mbak Wikipedia, Georg Simon Ohm adalah seorang fisikawan
Jerman yang banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas. Karya fenomenalnya
adalah teori mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan tahanan
konduktor di dalam sirkuit, yang umum disebut Hukum Ohm.
Masih menurut Mbak Wikipedia, Georg Ohm dilahirkan oleh
pasangan Johann Wolfgang Ohm, seorang tukang kunci, dan Maria Elizabeth Beck,
seorang penjahit. Walaupun ayahnya hanya sebagai tukang kunci, namun dia mampu
memberikan pendidikan yang tinggi bagi anak-anaknya. Pada tahun 1805, Ohm masuk
ke Universitas Erlangen namun keluar di semester ketiga dan kemudian menjadi pengajar
matematika di sekolah Gottstadt bei Nydaud, Swiss. Pada Maret 1809 ia menjadi
guru privat di Neuchâtel. Atas nasihat dari Karl Christian von Langsdorf, dia
kembali melanjutkan studi di bidang matematika dan pada April 1811, dia kembali
ke Universitas Erlangen.
Pada 25 Oktober 1811, Ohm memperoleh gelar doktor
di bidang matematika dari Erlangen dan bergabung sebagai staf dosen matematika.
Menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki prospek bagus, maka dia
meninggalkan pekerjaan tersebut dan menerima tawaran pemerintah Bavaria sebagai
guru matematika dan fisika di sebuah sekolah berkualitas rendah di Bamberg pada
Januari 1813. Pada Februari 1816, sekolah tersebut ditutup dan pemerintah
Bavaria mengirimnya ke sekolah yang penuh sesak di Bamberg untuk mengajar
matematika. Di tempat itu, dia mulai melakukan berbagai eksperimen hingga
kepindahannya ke Berlin pada Maret 1828.
Dengan bantuan peralatan yang dibuat sendiri, Ohm
mengemukakan teori bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding
dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut
(segamblang ini pun saya belum paham juga). Ya sudahlah, atas bantuan Mbak
Wikipedia, akhirnya saya menyusun kata-kata juga untuk Ohm. Dan beginilah
jadinya….
Lelaki Dari Bavaria
musim jatuh
dingin
Johann Wolfgang sedang melukis
kunci di sebatang logam
lalu merekah segumpal senyum
sehangat musim dingin, searoma kopi
pagi
dari bibir merah Maria
Elizabeth
; Istrinya
lantas mereka berbincang
tentang kunci-kunci dan logam
tentang pemintal pembaca nasib dari lentik jari-jari
atau tentang si jabang bayi
sulung yang hikmat menyimak cerita
tentang logam dan kain
menjelang tidur di perut si wanita penjahit
tiba-tiba tahun berganti angka; 1789
George Simon Ohm tertulis di
selembar akta kelahiran
orang-orang Bavara mengejeknya
lalu ia melantunkan mantera; per favore.. per favore..
Alessandro Volta pun mengabulkannya
lantas dunia mengangkat bendera
bagi hukum yang lahir dari
kepalanya
:ohm
Purwokerto, menjelang Nyepi
Maret 2013
:-bd
ReplyDeleteMantep, Mas +Ibrahim Sukman memang handal bikin puisi....., jadi tercengang campur seneng plus malu dikit lihat ada namaku diatas...Makasih bgt kang...
hehe...biasa bae lah kang??
Deletekeren puisinya mas....
ReplyDeletemakasih...???
Deletelucu nya,,, lihat bapak2 berbalas2 tantangan :D
ReplyDeletetentang berbanding lurus dan berbanding terbalik diatas, akupun juga tidak begitu paham
karena masa kecil kurang bahagia mas? hehe...
Delete